Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 11:35:59【Kabar Kuliner】947 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(3)
Sebelumnya: Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
Selanjutnya: KKP ungkap upaya atasi Cs
Artikel Terkait
- Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG
- Berikut 6 tanaman herbal untuk jaga daya tahan tubuh
- Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari
- Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- 500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat
- Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari
- NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa
Resep Populer
Rekomendasi

Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda

Polres Ponorogo bangun tiga dapur SPPG dukung program MBG

Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang

Yayasan GoTo Merah Putih diluncurkan untuk sejahterakan keluarga mitra

Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat

Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan

BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG

SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal